Laut Murka
Dyah U. K.
Lenyapnya kesunyian itu
Seakan anugerah yang tidak pada tempatnya
Kesedihan yang mulai mengalir
Membanjiri kota dengan uap yang mendengking
Ketika langit cerah tanpa penghalang
Karena memang tak satupun masih berdiri
Seakan ingat akan Sang Kuasa
Seketika bersimpuh bersembah
Tak peduli manusia yang histeris
Melihat rerumahan berlutut di atas tanah
Kebahagiaan itu...
Dengan cepatnya berganti
Seolah tiada kala jeda
Hanya akhir yang seketika
Kini satu tanah telah goyah
Mendadak rata berkeringat laut
Mayat kaku dan rumah yang telah menjadi jenazah
Kuburan masal
Harga murah yang menyiksa
Itulah saat dimana Tuhanku marah
Hingga laut ikut murka meraba daratan
Januari 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar