Sajak Sunyi ke-22
Dyah U. K.
Pena itu terus bergerak menari membelai angan
Meluncur bersama sajak yang terus bersemi
Ah..... hari ini
Telah aku tuliskan sajak ini
Tentang sunyi, sepi dan sendiri
Telah lengkap kesedihan itu
Inilah sajak sunyi ke-22
Hey .....
Sajak mati bersendu
Saat cakrawala tak ada lagi batasnya
Sajak ini benar-benar mati olehnya
Toh sajakku tetap tercetak
Pena yang bosan itu tetap saja berteriak
Berontak pada jemariku yang usang
Aku....
Telah ku tulis sajak haru itu
Untuk menggapai pinsil warna dari malaikat
Untuk memulas dunia
Dengan warna yang tak rata
Seperti sajakku yang ke-22..
Februari 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar